Tipe-tipe guru yang ada di sekolah
15 April 2012
Nah, teman saya yang pertama saya juluki guru “ G” alias Google Maniak kok.. Gaptek ya?
Guru ini dari perangkat mengajarnya jelas adalah copy paste perangkat guru lain dari sekolah lain, atau hasil dari searching dengan google karena dibawahnya ada nama SMA lain bukan SMA kami (lupa ngapus kali ya..atau tak tau caranya hehe…)……terus ..media power point yang digunakan dalam pembelajaran adalah hasil download juga karena nama pembuatnya tertera disana tentunya bukan nama dia….dan yang ditampilkan materinya nggak nyambung dengan materi yang dia bawakan waktu itu….! sepertinya ini guru cari aman saja, jika ditanya perangkat? jawab ada, ada buat media? jawab ada. Mengerti cara buatnya…..Entah….! pernah saya sedikit usil meminta guru tersebut memperbesar gambar dalam media power point itu….dan jawabnya adalah : tidak bisa pak, laptop ini programnya 2007 pak? saya buatnya di program 2003! ooo…..
Akhirnya saya mengangguk2 geli dan bertanya dalam hati….”trus perangkat dan media ini darimana ya…..!” Dari cara mengajarnya saya liat adalah dengan membaca saja apa yang tertulis di media tersebut, kemudian catat …tanpa ada penjelasan lebih lanjut! Kelas hening hingga akhir…..Good!
Saya sadar ibuk ini sudah tidak muda lagi, sudah 45 tahun. Mungkin wajar kurang pandai mengoperasikan komputer karena dizaman dia kuliah belum mengenal yang kayak gini. Mungkin dia upah orang lain untuk ini semua. Tapi sebagai guru kita harus berkembang setiap hari, tidak boleh stagnan. tidak boleh jalan ditempat! kita harus mengikuti perkembangan teknologi! Berat memang….
Teman kedua, saya juluki si ” O” alias Omdo/Omong2 Doank…
Pak guru ini Tipe guru santai, masih muda baru 33 tahun! Ditanya perangkat tidak ada, Masih pakai yang lama katanya …perangkat lusuh tujuh tahun yang lalu seperti tertera di cover TP 2003/2004! Ditanya media, waduh…..tak sempat pak..lupa nanti pasti saya buat pak! beliau ini tidak bawa buku paket ke kelas, hanya bawa spidol saja…hebaat!
Mengajarnya rame memang, penuh dengan Omongan, Kosong materi, Cerita kesana kemari, Materi hanya garis besar saja! Papan Tulis lumayan bersih hanya judul dan panah -panah bercabang 5 sub bab materinya! Luar biasa bapak ini cocoknya jadi dosen saya saja! heheheee….
Beginikah kita menghadapi siswa??? mereka bukan mahasiswa lho pak? Olalala…..
Teman ketiga saya guru yang mengajar Matematika saya juluki si “B” alias Beringas!
Alhamdulillah, perangkat pembelajarannya lengkap dan rapi! Hari itu rumus yang diturunkan panjang sekali dan sepertinya lagi berbicara dengan papan tulis. Siswa-siswi saya perhatikan mulutnya terngangak! alis ngantuk…..! ketika guru itu berbalik, dan siswa tadi keperegok menguap! Doni, cuci muka sana! ” hardik guru ini. Dan beliau kemudian berceramah panjang lebar! marah-marah! kamu ini…..kalo begini…maka…..dengan tangan diacung2 kan seperti sedang orasi partai!
Saya menerawang jauh ke guru matematika saya zaman dulu. Galaknya persis sama….! Apa nggak ada ya guru matematika yang ramah…..humoris….sampe sekarang…ampuuuuuun…….!
Ketika siswa diminta maju kedepan untuk mengerjakan soal, hanya satu orang saja yang maju. soal-soal berikutnya siswa itu lagi….dan soal setelah itu, siswa itu lagi…dan soal terakhir lagi-lagi siswa itu! yaaaach……
Teman saya keempat, saya juluki guru ” L” alias LKS berjalan…..
Ya, Perangkat pembelajaran persis dengan LKS, bolehlaah….media ya LKS itu laaah!
Proses pembelajaran adalah Diskusi dan mengisi LKS, kemudian dikumpulkan dan ditanda tangani! Jangan lupa ringkas LKS nya ya anak-anak ….! minggu depan catatan nya ibuk periksa, okey! …..materi LKs sudah ringkas, diringkas lagi……Hahay…..!
Guru ke -5 , saya juluki si ” O” lagi, yaitu : Otaknya sedikit Ngeres….
Bapak ini suka jalan-jalan keliling dalam kelas, ramah memang (ramah=rajin menjamah) siswi cantik….! Sambil bergurau masih sempat tangannya dibahu siswi yang cantik dikelas itu sambil berkata” coba Desi, kamu kedepan tuliskan jawaban mu? …….Saya perhatikan matanya “Nakal” memang……! Siswi tadi berusaha dengan kikuk menghindarkan tubuhnya…….lalu Bapak ini beralih ke siswi lain…..Menusuk kan telunjuknya ke pinggang seorang siswi……..”Kamu, Dah siap belom! teriaknya! Siswi tadi terkejut, tentunya geli sambil teriak “Bapak, nie!!!!
Waduh…..Memang sepintas lalu Siswa siswi akrab dengan bapak yang satu ini, karena suka bergurau dan melempar anekdot dikelas, kadang anekdotnya pon kadang ada unsur “hot” nya juga…….Gaya menjelaskannya okelah, tapi…….
Dan Guru ke 6 saya juluki guru “K” alias Kutu Buku, Catat Sampai Habis
Guru ini suka duduk manis di depan, sambil mendiktekan materi pembelajaran, dan siswa/i nya mencatat. Setelah selesai, siswa/i didiktekan soal-soal…….kerjakan, kumpul lalu pulang….
Itulah kisahku, bagaimana kisahmu????
Sepuluh ciri guru profesional
21 April 2012
1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
12 Cara Menjadi Guru yang Baik
12 April 2012
Siapkan minimal dua penugasan atau strategi saat mengajar, dijamin siswa akan sibuk sepanjang pelajaran. Cara yang ada di foto ini adalah siswa yang sdah selesai langsung ditunggu oleh tugas yang lain untuk dikerjakan.
Menjadi guru yang baik saat mengajar bukan soal sifat si guru tersebut tapi soal kemampuan mengatur irama pembelajaran. Guru yang sifatnya baik pun akan cepat marah jika muridnya sering berlaku tidak tertib. Salah satu hal yang membuat siswa tertib adalah kesibukan yang bermakna. Membuat siswa bisa sibuk namun tetap bermakna memang tantangan semua guru. Ada guru yang senang memberi soal sulit pada siswanya dengan harapan siswanya sibuk dan waktu mengajar dia tidak dipusingkan oleh masalah perilaku.
Padahal sebaliknya hal tadi hanya terjadi pada siswa yang perilakunya memang sudah baik, sementara anak-anak yang lain akan cepat bosan dan justru membuat ulah karena merasa gurunya memberi pekerjaan sulit tanpa jalan keluar. Karena pekerjaannya sulit membuat anak -anak yang memang sudah bermasalah pada perilaku akan timbul lagi keinginannya untuk membuat keributan dan ujung-ujungnya guru akan merasa gagal dalam mengajar siswanya di hari itu.
Ada beberapa cara untuk membuat jam pelajaran anda berlalu tanpa terasa baik kita sebagai guru maupun siswa sebagai penikmat cara mengajar dan perencanaan mengajar kita.
- rencanakan dalam seminggu perencanaan mengajar anda
- selalu update rencana pengajaran anda setelah dan sebelum mengajar
- tidur yang cukup setiap hari. Hal ini penting agar suasana hati kita terjaga dan tidak mudah emosi
- rencanakan pengajaran anda dalam team, jika tidak mungkin konsultasikan formal dan informal RPP anda pada rekan sesama guru.
- masuk kelas lebih awal bisa 3 menit atau 5 menit lebih awal.
- pikirkan 3 strategi atau rencana dalam mengajar, dengan demikian anak yang cepat selesai tetap punya kegiatan
- saat mengajar sempatkan memotivasi siswa. memotivasi itu bukan memuji karena memotivasi anda perlu mendalami karakter anak yang anda ingin motivasi
- tebarkan senyum pada seisi kelas
- ucapkan salam dengan semangat saat akan mengajar
- berikan soal yang menantang dan bukan sekedar sulit
- minta siswa untuk ajarkan siswa lainnya jika ia sudah selesai
- kurangi gaya ‘one man show’ saat mengajar, kurangi semangat untuk menceramahi siswa. Biarkan siswa juga berbicara di kelas, berbagi mengenai strateginya dalam mengerjakan soal yang anda berikan.